Langsung ke konten utama

SURVAI INVENTARISASI JALAN

Selamat pagi Senin, dihari yang baru ini tentunya setelah weekend ya menikmati akhir pekan hari sabtu dan minggu. Kali ini saya akan berbagi ilmu lagi mengenai materi kuliah Survai Inventarisasi Jalan. Yuk simak selanjutnya J

MAKSUD & TUJUAN SURVAI
Adalah : Survai yang dilakukan untuk mengumpulkan data-data tentang prasarana jalan dan kelengkapanannya
   Jaringan jalan
   terdiri dari :
  1. Ruas-ruas jalan
  2. Simpul (simpang, terminal)

Maksud :
              Untuk mengetahui kondisi ruas jalan apakah sudah sesuati atau tidak serta mencari kerusakan kerusakan pada suatu ruas jalan tertentu
Tujuan :
  • Untuk mengumpulkan data-data geometrik jalan dan simpang;
  • Untuk mengetahui kondisi prasarana & perlengkapan jalan.
JALAN ANTAR KOTA
·         Jenis data yang dikumpulkan dalam survai inventarisasi jalan meliputi :
  • Panjang, lebar ruas jalan
  • Jenis konstruksi
  • Fasilitas pejalan kaki, bahu jalan dan drainase
  • Kondisi permukaan jalan, baik ataupun berlubang
  • Lebar jalan, jumlah lajur, lebar median, , daerah milik jalan (damija)
  • Lokasi dan jenis persimpangan
  • Lokasi, jenis dan ukuran rambu jalan, marka jalan dan lampu penerangan


JALAN KOTA
Data yang Diperlukan :
  1. Data Penampang Melintang Jalan
  2. Kondisi Tata Guna Lahan
  3. Desain Geometrik Jalan
  4. Rambu dan Marka Jalan  yang ada
PERLENGKAPAN & PERALATAN SURVEY
  1. Walking Measure
  2. Roll Meter
  3. Clip board
  4. Alat tulis
5.   Kamera/hp






TATA CARA SURVEY
  1. Surveyor minimal 2 (dua) orang pencatat dan pengukur
  2. Surveyor berjalan menyusuri jalan sambil mengukur dan mencatat kondisi ruas jalan;
  3. Survai di simpang dilakukan dengan mengukur dan menggambarkan kondisi simpang.pencatatan  di kaki simpang yaitu 100m;
  4. Data yang dicatat :
a)      Lebar ruas,
b)      lebar bahu jalan/trotoar,
c)      Rambudan marka
d)     APILL
e)      Tata guna lahan           
f)       Parkir
g)      Halte
h)     dsb

TARGET DATA INVENTARISASI RUAS SIMPANG
  • Lokasi simpang ;
  • Jumlah kaki simpang ;
  • Jumlah dan lebar jalur masing-masing simpang ;
  • belokan simpang
  • Besar sudut dan jarak antar kaki simpang
  • Jumlah dan lebar trotoar
  • Jenis dan posisi rambu
  • Jenis, jumlah dan kondisi lampu lalin
  • jumlah fase, waktu hijau, kuning, merah tiap kaki )




TARGET DATA INVENTARISASI RUAS JALAN
  1. Nama Jalan
  2. Lebar Jalur Efektif
  3. Panjang Ruas
  4. Lebar Median
  5. Lebar drainase kanan dan kiri
  6. Lebar trotoar kanan dan kiri
  7. Lebar bahu kanan dan kiri
  8. Tipe perkerasan jalan
  9. Tipe jalan
  10. Klasifikasi jalan ( Fungsi jalan, pembinaan jalan )

Nah sedikit ilmu tentang teknik lalu lintas mengenai Survai Inventarisasi jalan. Semoga ilmunya bermanfaat dan utamakan faktor keselamatan. Salam taruna perhubungan.
 And last, this is my team


 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TRAFFIC COUNTING

Selamat pagi, pagi ini saya akan mengeshare apa sih Traffic Counting. Semua akan bertanya tanya apakah yang dimaksud Traffic Counting. Well disini saya akan menjelaskan untuk materi Traffic Counting, simak dengan seksama yaa :) Traffic Counting adalah  Survai yang dilakukan dengan cara menghitung/ mencacah lalu lintas (kendaraan) yang lewat pada suatu ruas jalan pada periode waktu tertentu. Untuk apa tujuan dari Traffic Counting tersebut? Yaitu  1. Mengumpulkan data lalu lintas 2. Mengetahui karakteristik lalu lintas 3. Mengetahui komposisi kendaraan  4. Dan untuk mengukur kinerja lalu lintas JENIS SURVAI PENGHITUNGAN LALU LINTAS 1.      Survai Penghitungan Lalu Lintas di Ruas Jalan (Traffic Counting survey) 2.      Survai Penghitungan Lalu Lintas di Persimpangan (Survai Gerakan Membelok) atau (Classified Turning Movement Counting) DEFINISI VOLUME LALU LINTAS Adalah : Jumlah kendaraan yang melewati  satu titik  waktu tertentu seperti jam, hari dan sebagainya.

KERUSAKAN JALAN

Assalamualaikum wr, wb . Saya akan berbagi artikel tentang  JENIS JENIS KERUSAKAN JALAN a. Retak (tracking) dan penyebabnya Retak yang terjadi pada lapisan permukaan jalan dapat dibedakan atas :  1. Retak halus (hair cracking), lebar celah lebih kecil atau sama dengan 3 mm, penyebab adalah bahan perkerasan yang kurang baik, tanah dasar atau bagian perkerasan di bawah lapis permukaan kurang stabil. Retak halus ini dapat meresapkan air kedalam lapis permukaan. Untuk pemeliharaan dapat dipergunakan lapis latasir atau buras. Dalam tahap perbaikan sebaiknya dilengkapi dengan perbaikan sistem drainase. Retak rambut dapat berkembang menjadi retak kulit buaya. 2. Retak kulit buaya (alligator crack), lebar celah lebih besar atau sama dengan 3 mm. Saling merangkai membentuk serangkaian kotak-kotak kecil yang menyerupai kulit buaya. Retak ini disebabkan oleh bahan perkerasan yang kurang baik, pelapukan permukaan, tanah dasar atau bagian perkerasan di bawah lapis permukaan kurang stabi